Tentu masih ingat dong saat Anda masih belajar membaca? Ada dua nama yang selalu disebutkan, yaitu Budi dan Ani yang legendaris. Kedua nama itu selalu tampil di buku teks, terutama pelajaran bahasa Indonesia. Entah bagaimana kedua nama itu digunakan, padahal ada banyak nama lain. (Bandar Togel Online Terpercaya)
Nama Budi dan Ani begitu melekat pada semua orang. Bagaimana sih nama Budi dan Ani yang selalu bisa terpampang di buku teks? Pastinya mengundang keingintahuannya sendiri tentang asal-usulnya. Kali ini akan membahas tentang sejarah nama-nama Budi dan Ani yang selalu tampil di buku teks.
Sebenarnya karakter Budi dan Ani pertama kali muncul di buku "Ini Budi" yang terbit di tahun 1980an. Buku ini merupakan buku teks bahasa Indonesia pertama yang menggunakan metode atau metode Struktur Analitik Sintetik (SAS). Metode ini pertama kali dibuat pada tahun 1974 dengan terbentuknya tim khusus A. S. Broto dikenal sebagai pemimpin tim metode SAS tersebut. (Agen Judi Bola)
Sejak kemunculan buku "Ini Budi" yang begitu populer di pasaran inilah yang membuat beberapa buku teks juga ikut menggunakan karakter Budi dan Ani sebagai ceritanya. Jika kita ingat lagi, karakter Budi dan Ani tidak hanya muncul dalam buku teks bahasa Indonesia saja, bahkan ada di buku teks lain seperti Matematika, PPKN, IPS, bahkan buku teks agama. Tak heran kedua karakter begitu melekat di benak kita.
Ternyata tidak banyak orang yang tahu tentang pencipta tokoh legendaris Budi dan Ani. Beliau adalah Siti Rahmani Rauf yang merupakan seorang guru dasar saat menciptakan karakter tersebut. Wanita kelahiran Padang, 5 Juni 1919 silam ini merupakan sosok di balik kesuksesan buku "Ini Budi" yang menjadi cikal bakal ketenaran Budi dan Ani. Lalu timbul pertanyaan lain, mengapa harus menggunakan nama Budi dan Ani? Apakah itu namanya yang "Indonesia banget"? Berbeda dengan nama Tony, John, atau Angel. (Bandar Togel Online Terpercaya)
Jawabannya ternyata bukan itu, penggunaan nama Budi dan Ani punya alasan ilmiah. Nama Budi dan Ani dianggap tidak terlepas dari metode SAS. Metode ini menjadi hal yang mendasar dalam hal memadukan unsur dunia anak dengan materi belajar. Hal ini tentunya diupayakan agar anak belajar lebih cepat dengan memasukkan unsur kehidupan sehari-hari.
Selain itu nama Budi dan Ani dianggap mudah dieja anak-anak yang baru mulai belajar membaca. Kata-kata yang mudah membuat anak lebih bersemangat dalam belajar. Selain itu, penggunaan nama Ani dalam buku "Ini Budi" ini berasal dari julukan Ms. Siti Rahmani Rauf di tempat dia mengajar. (Poker Online Free Chip)
Buku legendaris ini "Ini Budi" pernah digunakan sebagai buku wajib belajar bahasa Indonesia untuk tingkat SD mulai tahun 1980an sampai 2000an walaupun sudah beberapa kali melalui proses revisi. Tidak terbayang seberapa terkenal karakter Budi dan Ani dalam buku teks? Tapi sekarang karakter Budi dan Ani telah lenyap dari buku pelajaran hari ini. Mengapa?
Sejak tahun 2013 kurikulum, angka Budi dan Ani telah diperbaharui dari pendidikan. Tentu saja, sekarang ini digantikan oleh tokoh lain yang "Indonesia banget". Mereka adalah Edo dari Papua, Beni dari Batak, Lani yang keturunan Tionghoa, Siti dengan hijabnya, dan Dayu dari Bali. Beberapa karakter yang menghiasi setiap buku teks hari ini. Itu tentu bukan tanpa alasan. Ternyata kurikulum tersebut mencoba memasukkan toleransi antara kelompok etnis dan agama. Jadi sejak kecil anak-anak telah diajarkan tentang sikap toleransi yang akan digunakan seumur hidup. (Prediksi SGP)
Komentar
Posting Komentar