Kisah Lokasi Batam, Yang Dahulu Pusat Perjudian Kini Nyaris Tak Berpenghuni

Jarak lokasi yang dekat dengan Singapura membuat Batam menjadi kota yang cukup bebas. Salah satunya perjudian yang sedang marak. Dulunya, Marina City menjadi salah satu kawasan judi yang terkenal di Batam. Adanya bangunan bergaya Eropa klasik yang penuh dengan imigran dan ekspatriat.

Pelabuhan Marina yang berbentuk rumah gadang tak pernah kosong. Setiap jam, pengusaha berdatangan. Sebagian besar dari Singapura, ada pula yang berasal dari Jakarta. Mereka membawa banyak uang dan siap untuk bertaruh harta di meja perjudian. Perkembangan ekonomi di sekitar Marina pun hidup. (Bandar Togel Online Terpercaya)

"Waktu itu, Batam sangat ramai dengan orang-orang kaya. Adanya perubahan ekonomi pun dirasakan kalangan bawah seperti: supir, ojek bisa membeli mobil atau menjadikan mereka kaya mendadak ," kata Ardianto, seorang masyarakat setempat yang tinggal di sekitar Batam beberapa waktu lalu. Menurutnya, pemenang judi kebanyakan masyarakat Batam. "Hari ini Jakarta kalah, besok warga Singapura kalah, bergantian," ujarnya.


Namun, semua itu tak bisa lagi terlihat jika Anda mengunjungi Batam sekarang. Perjudian sudah mati "Sejak SBY melarang perjudian, langsung sepi," kata Ardianto melanjutkan. Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono memang menindak tegas perjudian. Marina City sekarang menjadi kota yang mati. (Prediksi SGP)

Menurut pengamatan saat berkunjung ke sana, komplek bangunan yang dahulu gemerlap dengan sarang judi kini mulai gelap. Hanya ada sedikit lampu temaram di beberapa ruangan yang masih dihuni. "Sekarang jadi tempat tinggal orang asing," kata Ardianto. Menjadi semacam apartemen kelas bersubsidi, dengan dinding kusam tak terawat.

Di lantai paling dasar, dibuka petak-petak bar dengan lampu seadanya. Ada juga salon kecantikan yang jauh dari kesan mewah. (Daftar Bandar Togel Terbaik)

Beberapa wanita berbusana seksi terlihat bermain biliar. Ekspatriat Eropa atau Amerika duduk memandangi mereka sambil menyeruput bir dingin dari botol di tangannya. Kawasan ini menjadi lebih seperti pusat bar murahan. Beberapa bar bahkan tutup. Lantai kayupun sudah mulai lapuk. Atap rumbianya rusak karena hujan.


Tak hanya itu, pelabuhan Marina disampingnya juga nyaris tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Masih ada satu atau dua kapal feri bersandar,akan tetapi tak tampak orang berlalu-lalang. Terkadang, klakson kapal terdengar dan kapal feri besar itu perlahan-lahan berangkat. (Agen Judi Bola)

Suasana suram juga terasa di sisi pantai pelabuhan Marina. Menjelang matahari terbenam, terlihat beberapa pasang anak muda datang dengan sepeda motor atau mobil. Mereka kemudian duduk ditemani angin sepoi-sepoi.

"Kalau malam tahun baru masih ramai," kata Ardianto. Tapi dia tidak memungkiri, hengkangnya perputaran uang miliaran rupiah dari perjudian membuat tempat tersebut nyaris tak berpenghuni. Lokasi yang ramai hanyalah Waterfront, yang masih merupakan tujuan terutama bagi para penginap di Holiday Inn dan Harris Hotel. (Poker Online Free Chip)


"Sekarang tempat perjudiannya sudah pindah ke Singapura semua," kata Ardianto. Yang dimaksudnya adalah Marina Bay Sand, yang menjadi bangunan kasino termahal di dunia. Feri mewah yang berhenti di perairan netral Indonesia-Singapura-Malaysia juga merupakan pusat perjudian.