Polisi Tangkap 153 Orang Terkait Kejahatan Siber
BERITA TERKINI-Polisi menggiring warga negara asing yang diduga terlibat kejahatan siber atau "Cyber Crime" saat dipindahkan ke Jakarta dari Mapolda Bali, Senin, 31 Juli 2017. Sebanyak 31 tahanan yaitu 17 warga negara Cina, 10 warga Taiwan dan empat warga negara Indonesia yang diduga terlibat jaringan kejahatan siber dipindahkan ke Jakarta untuk proses hukum lebih lanjut. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta - Tim Satuan Tugas Khusus (Satgasus) gabungan Direktorat Siber Bareskrim Polri, Direskrimum Polda Metro Jaya, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Polresta Depok besama Kepolisian Tiongkok, membekuk 153 orang terkait dugaan kejahatan siber (cyber crime) internasional di Bali, Surabaya, dan Jakarta.BANDAR TOGEL ONLINE
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pengungkapan kasus ini merupakan kerja sama antara Polri dan Kepolisian Tiongkok. Kasus ini menjadi atensi karena merupakan kasus menonjol di Tiongkok.
"Kami melakukan joint investigation. Jadi kita ada pertemuan di Tiongkok, kemudian polisi Tiongkok juga datang ke Jakarta. Jadi untuk kasus ini di Tiongkok merupakan kasus menonjol, makanya dari Kepolisian Tiongkok punya atensi yang tinggi untuk memberikan informasi kepada Polri," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Senin (31/7).
Dikatakannya, setelah mendapatkan informasi, Tim Satgasus Polri melakukan penyelidikan dan melakukan penggerebekan secara serentak di Bali, Surabaya dan Jakarta.
"Sabtu (29/7) sore, kita lakukan penangkapan serentak ada di Bali, Surabaya, dan Jakarta. Kami mengamankan 153 orang," ungkapnya. FREE CHIP POKER ONLINE
Ia melanjutkan, kemudian penyidik melakukan identifikasi dan mengecek barang bukti, termasuk mencari paspor.
"Ternyata, paspornya belum kami menemukan. Jadi sampai saat ini, dari kelompok di Bali, Surabaya, dan Jakarta yang jumlahnya 153 pelaku ini, kami belum mendapatkan paspor, kami hanya dapatkan KPT China," katanya. BANDAR BOLA ONLINE
Ia menyampaikan, modus operandi para pelaku adalah menjadikan Indonesia sebagai tempat kejahatan. Mereka memiliki data-data yang didapatkan secara ilegal terkait pejabat dan pengusaha yang tersangkut kasus hukum.
"Kemudian, kelompok ini menelepon kepada yang bersangkutan (pejabat atau pengusaha) kalau memiliki permasalahan hukum. Pelaku mengaku sebagai jaksa atau polisi di sana. Mereka bernegosiasi tentunya dengan suatu imbalan sehingga nanti seolah-olah kasusnya itu tidak berlanjut," jelasnya.
Argo mengungkapkan, pelakunya berasal dari Tiongkok, dan korbannya juga warga negara asal Tiongkok. "Kebetulan tempat atau lokasi dia melakukan kejahatan ada di Indonesia. Kenapa dipilih Indonesia? Berdasarkan informasi yang kita gali dari para tersangka ini, di Indonesia mudah bersembunyi karena lokasinya luas, geografinya luas. Kalau di daerah sana, di negara sana, mudah teridentifikasi," ucapnya. PREDIKSI SGP DSN HK
Argo menegaskan, polisi akan terus mengembangkan kasus ini dan melakukan penyelidikan bagaimana para pelaku bisa masuk ke Indonesia, termasuk mencari pemandunya.
"Kami menyelidiki kenapa orang-orang ini bisa masuk Indonesia, siapa yang menjadi pemandu, siapa yang mengantar, siapa yang memfasilitasi. Semua ini akan kami lakukan penyelidikan," tandasnya.
Di Jakarta, Tim Satgasus Polri besama Kepolisian Tiongkok, menggerebek dan mengungkap dugaan kejahatan siber internasional dengan modus penipuan serta pemerasan, di Jalan Sekolah Duta Raya RT 02 RW 15 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7) kemarin.
Sebanyak 29 WNA Tiongkok, terdiri dari 17 laki-laki dan 12 perempuan diamankan. Para pelaku mengaku sebagai aparat penegak hukum (polisi atau jaksa) dengan menghubungi korban WNA Tiongkok yang berada di Tiongkok dari Indonesia. Korban diancam terlibat kasus tertentu, dan pelaku meminta sejumlah uang apabila mau kasusnya dibekukan.
Selain mengamankan 29 orang WNA, polisi juga menyita tujuh laptop, 31 Ipad mini, satu Ipad, 12 handy talky, 12 wireless, tiga alat network, empat ponsel Nokia, 12 keyboard, dan 20 KTP Tiongkok.
Komentar
Posting Komentar