"Tolong tunjukkan SIM nya!" Kata seorang Polantas setelah menghentikan sebuah mobil yang menerobos lampu merah.
Dengan wajah kesal si pengemudi berkata : "maaf pak, saya tau saya salah, tapi tolong pak jangan ditilang, saya sedang buru-buru karena anak saya ulang tahun hari ini". Sambil cemas pengemudi yg bernama Dinda itu menatap wajah polisi tsb yang ternyata adalah mantan pacar semasa SMA nya,
"Lho.. bukankah kamu si Jimmy..?? kita pacaran dlu pas SMA, masih ingat tidak...!!"
Sambut Dinda dengan nada lega.
Tapi Jimmy si Polisi tersebut hanya tersenyum sambil tetap bersikukuh meminta SIM si Dinda.
Dengan kecewa Dinda pun memberikan SIM nya kemudian langsung masuk kedalam mobil & menutup kaca pintunya rapat-rapat.
Sementara Jimmy menulis sesuatu dikertas tilangnya. Beberapa saat kemudian, Jimmy mengetuk kaca pintu mobil Dinda.
Sambil memandangi wajah Jimmy penuh kecewa, Dinda pun membuka kaca pintu mobilnya, hanya sedikit, hanya cukup untuk selipkan kertas tilang aja.
Jimmy pun memberikan kertas lewat kaca yang terbuka yang hanya sekitar 2 cm itu lalu pergi tanpa kata.
Dinda pun kembali menjalankan mobilnya dengan tergesa-gesa.
Sambil menggerutu kesal, Dinda membuka kertas tersebut, tapi...
"Hei, apa ini? kenapa SIM saya dikembalikan.. Dan ini kertas apa..??" Gumam Dinda .
Segera Dinda membuka
kertas pemberian Jimmy tersebut, dan ternyata Jimmy tidak menilangnya, tapi justru menulis surat yang isinya :
"Hai Dinda ..
Kamu tau, dulu saya juga punya anak. Cuma satu-satunya..
tapi meninggal karna ditabrak orang yang menerobos Lampu Merah. Pengemudinya hanya dihukum 3 tahun. Setelah bebas ia dapat berkumpul dan bisa memeluk anaknya lagi.
Sementara saya...
Saya tidak lagi dapat melihat apalagi memeluk anak saya.
Beribu kali saya mencoba untuk memaafkan si pengemudi itu tapi tidak bisa.
Maafkan saya Dinda, hati-hati di jalan. Titip salam buat keluargamu..
Dan selamat ulang tahun buat anakmu!
Dinda pun serta merta menghentikan mobilnya dan berlari kembali ketempat dimana tadi sang sahabat menilangnya, tapi Jimmy sudah tidak ada di Pos nya lagi.
Sepanjang jalan perasaan hati Dinda tak menentu, berharap kesalahannya dapat dimaafkan.
Kawan.....
Tidak selamanya pengertian kita sama dengan pengertian orang lain. Terkadang SUKA kita justru DUKA buat Orang lain.
Kalau anda sayang dengan orang yang disekitar anda, berbagilah cerita ini.
Selalu berhati-hatilah dijalan, jangan mudah emosi dan slalu waspada karena jalan raya bukan buat kita saja..
40 Km/Jam itu sudah cukup cepat bukan..??
HATI-HATILAH... KARENA KELUARGA DIRUMAH MENANTI KEDATANGAN ANDA...
(Semoga bermanfaat).
Komentar
Posting Komentar